Menanggapi kejadian tersebut, KFC Thailand memposting sebuah kalimat di akun Facebooknya. “Masyarakat harus cepat-cepat pulang ke rumah sore ini untuk memantau situasi pasca gempa di rumah, dan jangan lupa untuk memesan menu KFC, yang akan diantarkan langsung ke tangan anda”.
Pernyataan ini sungguh menyakitkan bagi warga pesisir pantai di Thailand. Ketika mereka berusaha pergi ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari ancaman tsunami, KFC dalam fan page nya malah meminta mereka untuk menggunakan layanan pesan antar KFC.

Karena menimbulkan kontroversi, pihak KFC pun buru-buru menghapus postingan tersebut. Berbagai protes dilakukan oleh warga Thailand yang merasa tersinggung. Menurut mereka, bencana alam bukanlah hal yang pantas untuk dimanfaatkan jadi ajang berpromosi.
Karena dianggap tidak memiliki rasa simpati dan tanggung jawab, warga Thailand yang protespun meminta KFC untuk memecat si penulis kalimat tersebut.
Karena mendapat begitu banyak protes, KFC Thailand pun meminta maaf. Permintaan maaf itu mereka sampaikan dalam akun Facebooknya. Di sana tertulis “Tim KFC Thailand fanpage meminta maaf untuk postingan yang tak pantas dan berkaitan dengan bencana”.
Gempa dahsyat di Aceh pada Rabu lalu langsung mengingatkan masyarakat akan gempa yang terjadi di Aceh tahun 2004. Pada musibah tersebut, lebih dari 200.000 orang tewas, termasuk di antaranya 5.400 warga Thailand. Tulisan KFC Thailand yang memanfaatkan gempa untuk meningkatkan penjualan merekapun tentu saja tak pantas dan melukai hati para korban yang ditinggalkan.