Showing posts with label sepak bola. Show all posts
Showing posts with label sepak bola. Show all posts

Sunday, October 18, 2015

Mourinho: Chelsea Bukan Tim Terbaik di Negara Ini…

Manajer Chelsea, Jose Mourinho, mengakui timnya bukanlah tim terbaik di Inggris. Hal itu dikatakan Mourinho seusai The Blues menang 2-0 atas Aston Villa, Sabtu (17/10/2015).

Chelsea menang berkat gol Diego Costa pada menit ke-34 dan bunuh diri Alan Hutton pada menit ke-54. Kendati menang, Chelsea sebenarnya tidak tampil dominan.

Aston Villa lebih mendominasi dengan 51 persen penguasaan bola. Jumlah tembakan pun tidak terlalu jauh, 9 berbanding 8.

“Kami bukanlah tim terbaik di negara ini. Namun, kami adalah tim dengan manajer dan pemain yang sangat bagus dan berusaha untuk mencapai level permainan semestinya,” kata Mourinho seusai pertandingan kepada BBC. “Performa kami pada laga ini merupakan kompensasi dari kekurangan rasa percaya diri. Ketika kepercayaan diri tidak tinggi, Anda akan kehilangan kualitas,” tutur manajer asal Portugal itu.

Mourinho mensyukuri para pemainnya bisa bermain disiplin menjalankan taktik yang diinginkan, terutama dalam bertahan.

“Tadi kami menunjukkan performa apik secara tim dengan sejumlah performa fantastis secara individualistis. Para pemain menunjukkan keinginan kuat mereka,” ucap Mourinho melanjutkan.

Menurut Mourinho, para pemain menunjukkan kekompakan. Mereka siap berjuang untuk mendapatkan hasil krusial.

Kemenangan atas The Villans mengerek posisi Chelsea ke papan tengah. The Blues berada di peringkat ke-11 dengan 11 poin dari 9 laga.

Saturday, January 15, 2011

PSSI Tolak Beri Kopi Surat FIFA

ADA APA ? Dengan surat tanggapan dari FIFA yang kini ada di tangannya, PSSI tetap kekeuh bahwa Liga Primer Indonesia (LPI) adalah liga yang tidak sah menurut ketentuan persepakbolaan Indonesia.Hal ini disampaikan Ketua Bidang Organisasi PSSI Ibnu Munzir kepada wartawan di gedung MPR/DPR/DPD RI, Jumat (14/1/2010), sambil menunjukkan fotokopi surat kepada wartawan. Namun sayangnya, Ibnu yang terburu-buru dengan alasan mengejar waktu ke Bandara Soekarno-Hatta menolak meninggalkan salinan atau fotokopi surat FIFA yang ditunjukkannya itu kepada moderator diskusi yang memintanya.

"Saya tak bisa memberikannya kepada Anda sekarang. Kalau mau, silakan langsung diminta dari Sekjen kami," katanya. Dalam paparannya, Ibnu mengatakan surat dari Sekjend FIFA ini mengharuskan PSSI mengambil langkah terkait munculnya LPI. Bahkan, Anggota Komisi VI DPR RI ini mengatakan PSSI diperkenankan menjatuhkan sanksi bagi pemain yang terlibat di dalam LPI sesuai aturan yang berlaku.

"Kalau PSSI enggak ambil langkah, maka PSSI akan dihukum, timnas enggak akan diberi izin untuk membawa timnas berlaga di laga-laga internasional," tambahnya. Menurut Ibnu, politik sepakbola memang khas Indonesia. Namun, sepakbola memiliki aturannya sendiri yang mengacu pada aturan internasional dari FIFA. PSSI sendiri sudah melalui proses penyusunan aturan bersama FIFA hingga dua tahun hingga statutanya disetujui pada kongres lalu.

Oleh karena itu, lanjutnya, penyelenggaraan kompetisi sepakbola yang resmi harus sepengetahuan PSSI dan FIFA. Ibnu melihat LPI muncul yang muncul di bawah koordinasi Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) ini berada di luar aturan itu. Padahal seharusnya, kompetisi sepakbola apapun harus mendapat persetujuan PSSI, apalagi jika pemain-pemainnya akan menjadi sumber rekrutmen Timnas.

Hingga akhirnya, PSSI menilai LPI hanyalah liga hiburan dan bukan liga profesional. "Jadi dalam konteks PSSI-nya ya tidak sah," tandasnya. Namun demikian, menurutnya, kisruh ini merupakan gambaran harapan terhadap persepakbolaan Indonesia. Hanya saja, lanjutnya, persoalan ini hendaknya tidak sampai mengganggu proses pembinaan persepakbolaan yang tengah berjalan.

Monday, January 10, 2011

Nugraha: Usaha LPI ke FIFA Sia-sia

Usaha Liga Primer Indonesia (LPI) untuk mendapatkan pengakuan dari FIFA bakal sia-sia. Pasalnya, badan tertinggi sepak bola dunia tersebut hanya berurusan dengan federasi resmi yang diakui badan tersebut."FIFA hanya akan memanggil organisasi, yakni PSSI. FIFA saja tidak akan mendengar pemerintah, apalagi LPI," kata Sekretaris Jenderal PSSI Nugraha Besoes saat dihubungi Kompas.com, Minggu (9/1/2011) malam.

Nugraha menyatakan, PSSI tetap tegas tidak mengakui kompetisi yang digagas Arifin Panigoro tersebut. "Kami menempatkan LPI sebagai kegiatan sepak bola yang diselenggarakan oleh masyarakat biasa, bersifat hiburan," ia menegaskan.

Diberitakan sebelumnya, LPI melalui juru bicaranya, Abi Hasantoso, menyatakan, pihaknya akan bertemu FIFA untuk mendapatkan pengakuan. Abi mengungkapkan, LPI akan menyerahkan hasil laporan laga perdana kepada FIFA.

Pertandingan perdana tersebut, kata Abi, sudah memenuhi satu unsur dari sekian banyak unsur seperti yang diminta FIFA, yakni antusiasme warga menyaksikan kompetisi tersebut.

Monday, January 3, 2011

ESPN: Okto Layak Main di Eropa

Pemain depan Sriwijaya FC Oktovianus Maniani masuk dalam daftar 10 pemain potensial di Asia dan layak bermain di Eropa, dikutip dari tulisan kolumnis ESPN, John Duerden, dalam ESPNsoccernet, Minggu (3/1/2011).Menurut Duerden, penampilan Okto yang menerobos sayap kiri sangat enak ditonton dalam Turnamen AFF Cup 2010.

Okto menjadi pilihan utama di enam pertandingan, dan hanya absen di laga pamungkas akibat akumulasi kartu kuning. Dengan dribble ciamik dan lari kencang, Duerden menjuluki Okto "Ryan Giggs dari Indonesia". Sayang, kemampuan olah bola belum diimbangi umpan dan tembakan akurat, layaknya legenda Manchester United itu.

Ia melihat Okto harus bisa mengikuti jejak Giggs dan tampil konsisten. Pada usia 20, pemain Sriwijaya FC ini merupakan anggota termuda dalam Pasukan Garuda. Duerden menilainya masih mentah. Tapi justru itu yang membuatnya makin menarik untuk dilihat. Dia yakin Okto bisa meningkatkan kemampuannya berolah bola.

Daftar 10 pemain potensial Asia tulisan Jhon Duerden "Eastern Promise":

* 1. Deng Zhuoxiang (Shandong, Cina)
* 2. Ismail Matar (Al Wahda, Uni Emirat Arab)
* 3. Koo Ja Cheol (Jeju United, Korea Selatan)
* 4. Kawin Thamsatchanan (Muang Thong United, Thailand)
* 5. Yasser Al Qahtani (Al Hilal, Arab Saudi)
* 6. Oktovianus Maniani (Sriwijaya FC, Indonesia)
* 7. Karim Ansarifard (Saipa, Iran)
* 8. Jungo Fujimoto (Shimizu S-Pulse, Jepang)
* 9. Alexander Geynrikh (Pahktakor, Uzbekistan)
* 10. Firas Al-Khatib (Al Qadsia, Suriah).

Friday, December 24, 2010

Rekap Bukti Pembelian Tiket Dibuang Panitia?


Jakarta: Kekecewaan suporter di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, bertambah. Selain loket yang tak kunjung dibuka usai salat Jumat, sebundel rekap bukti pembayaran dan pengambilan kupon dari para suporter ditemukan di pinggir loket. Alhasil, para suporter khawatir.

"Saya khawatir nanti panitia berkilah. Kasihan teman-teman yang sudah mengantre cukup lama," kata salah satu suporter kepada SCTV, Jumat (24/12).

Menurut Agus, kekhawatiran dirinya jika saat penukaran tiket nanti panitia akan mempersulit para suporter dengan berkilah data mereka tidak ada."Panitia semena-semena. Ini bukti kok dibuang," ujarnya.

Pantauan SCTV, rekapan pembelian tiket ini berwarna merah dan berisi data-data serta fotokopi KTP. Sebundelan kertas yang cukup tebal ini ditemukan di salah satu loket di pintu selatan Stadion GBK. Padahal rekapan tersebut merupakan bukti pembayaran dan pengambilan tiket.

Hingga kini belum satu pun panitia yang dapat dikonfirmasi mengapa rekap data pembelian bisa ada di luar. Padahal seharusnya rekapan data itu ada di tangan panitia.

Sementara usai salat Jumat, lima loket yang sebelumnya dibuka sejak pukul 10.00 WIB hingga kini masih tertutup. Padahal panitia berjanji akan membuka kembali loket.(MEL)